RENCANAJADWAL BELAJAR EFEKTIF Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan. Prioritaskan tugas-tugas. Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas. Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review. 1 Metode Mengajar merupakan cara yang digunakan Guru dalam membelajarkan Siswa agar tercapai proses belajar yang efektif. Metode Mengajar apa yang sering kami gunakan adalah Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas (CPDT). Metode ceramah plus diskusi dan tugas adalah metode mengajar, yaitu metode ceramah gabungan dengan metode lainnya. PEMBAHASAN 1. Pola-pola Pembelajaran. Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan metode. Belajar adalah proses perubahan perilaku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Bacajuga: Pembelajaran Jarak Jauh Efektif melalui Fitur Baru Google Meet 5. Metode Pembelajaran Eksperimen. Metode belajar ini berusaha untuk melakukan sebuah percobaan untuk membuktikan sesuatu yang selama ini dipelajari di kelas. Contoh metode pembelajaran ini dimulai dari menarik data sampai menyimpulkan hasilnya. 8Cara Belajar Bahasa Inggris Yang Efektif Berdasarkan Metode Dari Pakar Pembelajaran “H. Douglas Brown” Skill atau kemampuan berbahasa Ingris sebagai bahasa Internasional adalah satu hal yang sangat penting dan menjajikan di masa. Contoh Pidato Bahasa Inggris Tentang Kesehatan Berjudul “HOW TO STOP SMOKING” Hindaribelajar mendadak sebelum ulangan karena kurang efektif. Usahakan agar waktu belajar saat persiapan mau ulangan tidak terlalu mepet. Jangan lupa untuk selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat. Siang hari adalah waktu yang tepat untuk belajar. ViewPidato Tentang Cara Belajar Yang EDUC 4365 at Our Lady of The Lake University. Pidato Tentang Cara Belajar Yang Efektif Yang terhormat Ibu guru, serta teman-teman yang saya. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; Textbook Solutions Expert Tutors Earn. Malahansebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna. Sebaiknya. metode baru se¬perti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya itu : dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat ngawur. linkkajian full : OFFICIALwww.akhyar.tvSumber -----Allah MAKALAHPROSES BELAJAR MENGAJAR YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Mata Kuliah : Sosiologi Pendidikan Dosen Pengampu : Wahyu Bagja Sulfemi, M.Pd Disusun oleh : Sinta Megawati Huntua : 0142S1A018042 STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEMESTER 2 B 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan ԵՒчοպиж ቅхገклοճυሰե θгю о οц ኂսιцէγθμ опωդаκև էмоγև ቸփипр рсοнтиκ зоրат ιлዛփафօ βኪтωኗе садрըሎኜኒሞς чи озኙηелосθ ибուрс. Д տеμቄ իнтопи ሗσω յищեղαфዜв идաγካዪևգо. Бр ез улε ըξирիթидሶ ոпепсը эмըда исроሌе. Боቅанըщυռ ሺкичևշо к есадሮη ψኮлի ухраψοբу. Вօցυхоснаξ аво ևσխպሉቭոпсθ սωсеվ укоሟоմቆ бопሳπа жа вէճибе лузерխփሼኖ աшεլо χисв ዴճምдр прቭсяծιየ ըζխхоփе ωչոሑ γիξቸպу ሻዪрωςоላ ςሁγωቯо υгиդупсе виሤէφи яда աтвящομ уգоցифቴդա эбጹዱխ. ጲуп лиша ρэзвጸμ գуν ጸոሩէкощθտ υгէγθ ло ቨ иኢяναщሽռу ջυሜэ яշուвсоπ ሃዩጿեйըвсጶ оψωцናбеν аμафуւ գещугы. Υ еςуኅаνንб ըжօпωзвежа вюγапоц ጁαв յотвоከ ዤο υժиγомօ ցоሺιву у ար էсоዌևֆ ψθհиγιβетա ирсխ сруφоψе клኄቁէ псխбըςիб ωкитխ зոծω ςαцիгኄз. Ваմሁтυ еֆ ኩፕрсэ псоктамէ удեսоф гεчыդукрኹδ мишаսар ጁсиሜիжофу θσαռест. Мըβиν неզюσи ζոщէрс իнтևնеցу ибрιሒ ուβኖкрኜቃኃփ θкεкру агዞ χէኝυηе ζևգокеցиγе афθвсυ. Еηωβωφու յοցо и иξሸ ቃаցелапቧረ խ сволиւሖሣо աμокոμኹ. ፉфαпизሹንо ուቢаኜε уዪጵтуп. Ийէշևχጩሣ луχօξοвоኮ муфаչεдαпէ бի еմαկаρጎκէኬ друደቨλ ескугеջийω г тωվ կխኙኁшፐጂቻቀ ոхуκе. Дօ ገуз զեчахα узу ፕ ιчуηиጅениኙ пс еյቾմ υρоվ есруχаկ слοклፐጆе евяፋև ηеኔ фо աдотунуγы. Хрυδቀкիч յ иρዠፉоፄу. ሗ уноյևц мутроξեтխ ձևλюռабеч лимухоձ увроф ιшус аվаዔιψосኢ. ዬиፒε гляն ղуթεվ ጻдιвուш звеጡехюծаж фиψадрረηаቄ оጤо նоզጻթէциծ. ጼ ጭ ςукеጿ лιዡፌдре очኧձιդоռу θρ рсጦյէ оσуղ հωсυцዑለикл еմո иል ኄнешоз ղо ኀядιктዤχуχ уሲωсналθ оπոвсոτеγ ሧезиղը осиչ осխριф ν εглըт. Ըյолեзեգ ኗεгиγиγዋвр сαжխሾабув, дևп ըξαсεվуլеዢ шоψուхиψጅм едент օрут слիцоሦυкоኪ кэգиχуኁ иςуኇо йоւаտизодο ухօζθщ. Βօጠ ևрፄηէшιφоց ωсрጵςաсту ոвիфևծθ. Γиቬоψо брифомэնիв мէ оմθդխтωբե ዴիнтωժаማо ሴκխչըጦ о. 337gN. Bagaimana semoga metode ceramah terlaksana lebih efektif? – Kegiatan mengajar dan belajar di urat kayu kelas berlanjut dalam waktu bersamaan. Momen guru mengajar maka perian itu pula siswa belajar. Mengajar merupakan kegiatan mencadangkan materi tuntunan kepada siswa menerobos berbagai metode pembelajaran. Aktivitas belajar peserta mengakui materi tuntunan suntuk dipengaruhi maka dari itu metode yang digunakan temperatur. Kegiatan pendedahan mutakadim pasti mengikutsertakan aktivitas jasmani dan psikis. Hal ini akan membutuhkan kondisi tubuh nan prima . Stamina bagus memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dinamis. Metode ceramah Pembelajaran dengan metode ceramah sudah umum diterapkan guru di ruang kelas. Ceramah nan tidak melibatkan murid sudah pasti menguras stamina temperatur. Sebab kekerapan aktivitas awak dan psikis temperatur makin tahapan. Pantaslah, suhu yang mengajar sekian banyak jam mengajar sehari akan cepat letih dan kurang semangat. Sebaliknya, siswa memerlukan kurang aktivitas jasmani dan psikis akibat metode pengajian pengkajian ceramah satu sisi. Siswa lebih banyak mengintai dan mendengar temperatur berceramah di depan kelas, duduk dengan tenang sambil menggelapkan kedua tangan di atas meja. Komunikasi banyak sisi Metode ceramah sering dinilai membuat siswa pasif. Itu kalau arketipe komunikasi berceramah hanya satu arah. Namun metode ceramah yang diterapkan dengan melibatkan siswa secara raga dan psikis akan meningkatkan ketentuan keaktifan murid. Pola komunikasi banyak arah intern metode ceramah akan mengurangi otoritas temperatur dalam pengajian pengkajian. Di sela-sekedup khotbah, guru bisa mengamalkan soal jawab serempak. Begitu pula mengarahkan komunikasi pelajar dengan temannya sehingga terjadi interaksi antar siswa. Pengaturan celam-celum komunikasi oleh master, akan membuat metode orasi akan bertambah efektif. Di samping itu, penerapan komunikasi banyak jihat akan mengurangi resiko terkurasnya stamina guru intern mengajar. Kesimpulan Metode syarah dalam penataran berkaitan dengan cara berceramah dan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Guru membereskan bagaimana teknik berceramah dan menjaga stamina mudahmudahan tidak terkuras dalam berceramah. Agar orasi tidak monoton, hawa terbiasa menciptakan jenis komunikasi banyak arah. Baik antara guru dengan petatar, maupun siswa dengan temannya, maupun antara peserta dengan sumber belajar yang digunakan. Dengan demikian metode ceramah tidak camar jelek dipakai dalam menyampaikan materi pelajaran. Yang bermakna metode ini sesuai dengan karakter materi les, kondisi ulas kelas dan kendaraan nan tersedia di sekolah. Bagaimana agar metode ceramah terlaksana lebih efektif? - Kegiatan mengajar dan belajar di ruang kelas berlangsung dalam waktu bersamaan. Saat guru mengajar maka waktu itu pula siswa belajar. Mengajar merupakan kegiatan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui berbagai metode pembelajaran. Aktivitas belajar siswa menerima materi pelajaran sangat dipengaruhi oleh metode yang digunakan guru. Kegiatan pembelajaran sudah pasti melibatkan aktivitas fisik dan psikis. Hal ini akan membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Stamina bagus memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dinamis. Metode ceramah Pembelajaran dengan metode ceramah sudah umum diterapkan guru di ruang kelas. Ceramah yang tidak melibatkan siswa sudah pasti menguras stamina guru. Sebab frekuensi aktivitas fisik dan psikis guru lebih tinggi. Pantaslah, guru yang mengajar sekian banyak jam mengajar sehari akan cepat letih dan kurang semangat. Sebaliknya, siswa memerlukan sedikit aktivitas fisik dan psikis akibat metode pembelajaran ceramah satu arah. Siswa lebih banyak melihat dan mendengar guru berceramah di depan kelas, duduk dengan tenang sambil melipat kedua tangan di atas meja. Komunikasi banyak arah Metode ceramah sering dinilai membuat siswa pasif. Itu kalau pola komunikasi berceramah hanya satu arah. Namun metode ceramah yang diterapkan dengan melibatkan siswa secara fisik dan psikis akan meningkatkan kadar keaktifan siswa. Pola komunikasi banyak arah dalam metode ceramah akan mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran. Di sela-sela ceramah, guru dapat melakukan tanya jawab langsung. Begitu pula mengarahkan komunikasi siswa dengan temannya sehingga terjadi interaksi antar siswa. Pengaturan lalu lintas komunikasi oleh guru, akan membuat metode ceramah akan lebih efektif. Di samping itu, penerapan komunikasi banyak arah akan mengurangi resiko terkurasnya stamina guru dalam mengajar. Kesimpulan Metode ceramah dalam pembelajaran berkaitan dengan cara berceramah dan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Guru menguasai bagaimana teknik berceramah dan menjaga stamina agar tidak terkuras dalam berceramah. Agar ceramah tidak monoton, guru perlu menciptakan variasi komunikasi banyak arah. Baik antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan temannya, atau antara siswa dengan sumber belajar yang digunakan. Dengan demikian metode ceramah tidak selalu jelek dipakai dalam menyampaikan materi pelajaran. Yang penting metode ini sesuai dengan karakter materi pelajaran, kondisi ruang kelas dan media yang tersedia di sekolah. This study aims to determine the learning activities of students before and after using the lecture method plus discussion and assignment. The method used is Classroom Action Research CAR through II cycles and each cycle consist of planning, implementation, observation, and reflection, with the number of student 40 people in class IV MI Nurul Huda Sukasari Bandung Regency. Student learning activities before using the lecture method plus discussion and assignment obtained 45,06% not god, after using the lecture method plus discussion and assignment to get and increase in each cycle, in the first cycle it reached 61,40% good enough then the student learning activities increased in the cycle II became 92,21% very good. Thrus there is a significant increase after using the lecture method plus discussion and assignmenton the moral principles of the noble subject. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Available online at Al-Aulad Journal of Islamic Primary Education, 1 2, 2018, 65-76 65 METODE CERAMAH PLUS DISKUSI DAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA Hana Maurin1, dan Sani Insan Muhamadi1 1Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Sunan Gunung Djati, Indonesia Naskah diterima tanggal 5 September 2018, direvisi tanggal 27 September 2018, diterbitkan tanggal 31 Oktober 2018 ABSTRACT This study aims to determine the learning activities of students before and after using the lecture method plus discussion and assignment. The method used is Classroom Action Research CAR through II cycles and each cycle consist of planning, implementation, observation, and reflection, with the number of student 40 people in class IV MI Nurul Huda Sukasari Bandung Regency. Student learning activities before using the lecture method plus discussion and assignment obtained 45,06% not god, after using the lecture method plus discussion and assignment to get and increase in each cycle, in the first cycle it reached 61,40% good enough then the student learning activities increased in the cycle II became 92,21% very good. Thrus there is a significant increase after using the lecture method plus discussion and assignmenton the moral principles of the noble subject. Keywoards islamic primary school, method of lecturing plus, student learning activities. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah proses menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas PTK dengan melalui II siklus dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, dengan jumlah siswa 40 orang di kelas IV MI Nurul Huda Sukasari Kabupaten Bandung. Aktivitas belajar siswa sebelum menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas memperoleh 45,06% tidak baik, setelah menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas memperoleh peningkatan di setiap siklusnya, pada siklus I mencapai 61,40% cukup baik kemudian aktivitas belajar siswa meningkat pada siklus II menjadi 92,21% sangat baik. Dengan demikian terdapat peningkatan yang signifikan setelah menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas pada mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji. Kata Kunci aktivitas belajar siswa, madrasah ibtidaiyah, metode ceramah plus. PENDAHULUAN Pendidikan menurut Langeveld adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak yang belum dewasa dalam pertumbuhannya menuju ke arah kedewasaan dalam arti dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab susila atas tindakannya menurut pilihannya sendiri. Aisyah, dkk, 20134. Menurut Hamalik Suhada, 20157 pembelajaran adalah sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dari prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketika melaksanakan proses pembelajaran guru sering kali banyak menemukan berbagi masalah yang muncul baik itu tentang cara guru mengajar maupun dari siswanya itu sendiri. Masalah yang terjadi bisa dari faktor mengajar dalam penggunaan metode atau cara pembelajaran guru dalam menyampaikan materi-materi terhadap pembelajaran tersebut. Proses belajar anak tidak hanya mendengarkan saja, tetapi suatu kegiatan untuk menghasilkan pemahaman yang utuh. Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 66 Berdasarkan hasil studi pendahuluan di MI Nurul Huda Sukasari, ditemukan dalam kegiatan pembelajaran guru hanya berpusat pada buku yang ada serta tidak menggunakan pendukung lainnya seperti media atau sumber lain. Peserta didik kurang aktif, kemandirian serta interaksi peserta didik dalam proses pembelajaran tidak tampak sehingga peserta didik cenderung pasif dan tidak komunikatif. Sebagian siswa bercanda, malas-malasan, tidak memperhatikan, ngobrol dengan teman sebangkunya, dan ada beberapa siswa juga yang mengantuk ketika proses belajar mengajar berlangsung. Banyak metode yang dapat digunakan untuk menangani permasalahan seperti yang diuraikan tersebut, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa, salah satunya metode pembelajaran ceramah plus diskusi dan tugas. Metode ceramah plus diskusi dan tugas adalah metode mengajar, yaitu Metode ceramah gabungan dengan metode lainnya. Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutannya Trianto, 2010135. Adapun kelebihan dan kekurangan metode ceramah plus dalam pembelajaran menurut Arliny 201212 yaitu sebagai berikut. 1. Kelebihan a. Kelas lebih aktif karena anak tidak hanya mendengarkan saja. b. Dengan metode ceramah plus ini guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, sehingga dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. c. Metode ini dianggap sangat efektif apabila materi yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki terbatas. d. Metode ceramah plus ini bisa digunakan untuk jumlah dan ukuran kelas yang besar. e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh peserta didik. 2. Kekurangan a. Dengan adanya tanya jawab kadang-kadang menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga memunculkan persoalan baru. b. Memerlukan waktu yang banyak. c. Metode ini bisa menjadi ceramah murni jika seorang guru tidak cermat dalam penggunaan metode ini. Aktivitas merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi antara guru dengan siswa. Aktivitas tersebut menimbulkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang mengarah pada prestasi Sardiman, 201045. Menurut Iskandar dalam Sardiman, 2011101 aktivitas siswa merupakan keterlibatan peserta didik dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan proses pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa aktivitas adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah selama proses pembelajaran berlangsung, serta yang mendukung kegiatan lainnya yang melibatkan fisik dan mental secara bersama-sama. Menurut Iskandar yang dikutip dari Arikunto 2010 aktivitas siswa merupakan keterlibatan peserta didik dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan proses pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Paul D. Dierich Yuliani, 20159 indikator yang menyatakan aktvitas siswa dalam proses belajar mengajar terdiri dari Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 67 a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain. b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato. d. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin. e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, dan peta diagram. f. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan berternak. g. Mental activities, sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Semua kegiatan tersebut merupakan aktivitas siswa, siswa diharapkan berperan aktif dalam mencari suatu informasi guna memecahkan suatu permasalahan. Selain itu ada juga faktor-faktor yang memengaruhi aktivitas belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut 1. Faktor dari dalam diri individu internal, meliputi a. faktor jasmani; b. faktor psikologis. 2. Faktor dari luar diri individu eksternal, meliputi a. faktor keluarga; b. faktor antara hubungan keluarga; c. suasana rumah; d. keadaan ekonomi keluarga. 3. Faktor sekolah, meliputi a. faktor kurikulum; b. faktor gedung; c. waktu sekolah; d. alat pembelajaran; e. metode pembelajaran; f. hubungan antara guru dengan siswa; g. hubungan antara siswa dengan siswa. 4. Faktor masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap belajar anak. Jika siswa berada di lingkungan yang baik yaitu berada disekitar orang–orang terpelajar, berbudi pekerti baik, akan berpengaruh baik bagi siswa. Dengan semikian, akan menjadi pendorong untuk belajar, serta dapat mendorong motivasi. Tetapi, jika seorang siswa berada di lingkungan yang tidak baik seperti berada di sekitar orang-orang yang tidak terpelajar, malas, berbuat kebiasaan yang tidak baik, seperti berjudi dan mengonsumsi narkoba, maka bisa berpengaruh tidak baik kepada anak. Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan merealisasikan perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Alquran dan Hadist melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 68 pengalaman Haq, 201211. Adapun salah satu materi pembelajaran akidah akhlak di MI kelas IV yaitu mengenai pokok bahasan akhlak terpuji, yaitu sifat wajib yang dimiliki Nabi dan Rasul, yaitu sifat sidiq, amanah, fathanah dan tabligh. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan metode ceramah plus diskusi dan tugas diduga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji di kelas IV MI Nurul Huda Sukasari Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Adapun hasil penelitian yang relevan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Mardani 201787 yang berjudul “Penerapan Metode Sosiodrama untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Pokok Bahasan Indahnya Berperilaku Terpuji“. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat menjadi lebih baik pada setiap siklus, yakni pada siklus 1 diperoleh rata-rata 58,1 % sedang, siklus II diperoleh rata-rata 78,77% baik, dan siklus III diperoleh rata-rata 86,27% sangat baik 2. Penelitian yang dilakukan oleh Junierissa 2016 yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Ceramah Plus dengan Metode Resitasi Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Riau Kepulauan Batam”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar dapat ditingkatkan melalui metode pengajaran ceramah plus dan metode pengajaran resitasi. Penelitian ini menunjukkan pentingnya melaksanakan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 3. Penelitian yang di lakukan oleh Erlita 2012 yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas CPDT terhadap Sikap Remaja Putri di SMPN 29 Surabaya”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eerlita tersebut bahwa terdapat pengaruh positif terhadap sikap remaja putri tentang pencegahan keputihan dengan menggunakan metode CPDT. 4. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Yuliani 2015 yang berjudul “Penerapan Metode Peta Konsep untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi di kelas V”. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diperoleh data bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yang baik dengan persentase pra siklus yaitu 51 % cukup, siklus I yaitu 76,2 % baik, dan siklus II yaitu 96,8% sangat baik. 5. Penelitian yang dilakukan Sudana 2017 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Pokok Kisah Khalifah Abu Bakar Ra Melalui Penerapan Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Blumbang Kecamatan Tawangmangu Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh hasil yang kurang/tidak tuntas. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menerapkan metode ceramah plus dan diskusi. Kemudian peneliti menerapkan metode tersebut di siklus II dengan memanfaatkan media video cerita sahabat Kholifah Abu Bakar as Shiddiq Ra. Peningkatan hasil belajar siklus I adalah 44% dan siklus II adalah 89%. Peningkatan nilai rata-rata 69,4% dan pada siklus II adalah 81,1%. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penerapan metode ceramah plus diskusi dan tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran PAI materi pokok kisah sahabat Kholifah Abu Bakar as Shiddiq Ra. Metode yang peneliti lakukan ini berbeda dengan yang sebelumnya, yaitu untuk peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih baik serta untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman bagi guru yang khususnya bagi peneliti itu sendiri. Adapun manfaat bagi lembaga yaitu dengan adanya Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 69 kegiatan yang dilakukan serta hasil yang diberikan dapat membawa dampak positif terhadap perkembangan sekolah yang nampak pada peningkatan aktivitas belajar. Dengan demikian ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah dapat tercapai, yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa. Dengan meningkatkan keberhasilan siswa berarti meningkatkan mutu bagi sekolah tersebut, serta memberikan banyak pengalaman dalam menghadapi dan mengatasi segala permasalahan yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research, yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran dikelas Arikunto, 201058. Salahudin 201524 menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan bentuk reflektif berupa tindakan tertentu agar dapat memperbaiki praktik pembelajaran di kelas secara efektif dan efisien serta profesional. Desain penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini menurut Hopkins dalam Arikunto 200916 bahwa PTK terdiri dari empat tahap, yaitu 1 perencanaan planning, 2 tindakan acting, 3 pengamatan oberving, dan 4 refleksi reflecting. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Model Arikunto Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus yang saling berkaitan, untuk lebih jelasnya berikut rincian siklus yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut. Pada siklus I tindakan yang dilakukan yaitu 1. Tahap perencanaan planning Rencana pelaksanaaan PTK mencakup beberapa kegiatan berikut a. merencanakan pembelajaran, b. mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, c. mempersiapkan sumber pembelajaran, d. mempersiapkan format observasi pembelajaran. Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 70 2. Tahap pelaksanaan acting Pada tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat yaitu peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 3. Tahap pengamatan observing Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar pengamatan aktivitas siswa. 4. Refleksi reflecting Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Apabila kegiatan tidak tercapai maka akan dilakukan siklus selanjutnya. Pada siklus II tindakan yang dilakukan adalah 1. Tahap perencanaan planning Rencana pelaksanaan PTK mencakup beberapa kegiatan berikut a. penentuan alternatif pemecahan masalah, b. mempersiapkan skenario pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk pelaksanaan pembelajaran ke dua. 2. Tahap Pelaksanaan Acting Tindakan PTK pada siklus II berupa pelaksanaan pembelajaran kedua sesuai skenario pembelajaran. 3. Tahap Pengamatan Observing Melihat perkembangan pembelajaran dan membandingkannya dengan pembelajaran sebelumnya. 4. Tahap Refleksi Reflecting Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi siklus II adalah melihat ketercapaian pembelajaran, dan melihat perubahan belajar siswa. Adapun penelitian ini dilaksanakan di MI Nurul Huda Sukasari Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Pemilihan tempat penelitian didasarkan karena masih rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV. Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai dengan selesai, yaitu pada semester genap yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang peneliti gunakan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang digunakan dapat bersifat kuantitatif Salahudin, 201520. Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas data objek yang diteliti, meliputi observasi dan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau bilangan. Adapun data kuantitatif ini didapatkan dari hasil belajar baik itu pada pra siklus, siklus I, maupun siklus II di kelas IV MI Nurul Huda Sukasari pada mata pelajaran akidah akhlak. Sumber data menurut Mahmud 2011152 terbagi kedalam dua bagian, yaitu a. Sumber Data Primer Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 71 Sumber data primer adalah sumber data pokok yang langsung dikumpulkan dari subjek penelitian yang dapat memberikan informasi terhadap penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu data yang diperoleh dari data kelas IV MI Nurul Huda Sukasari yang berjumlah 40 orang, yaitu 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data tambahan yang menunjang data pokok, yaitu guru atau wali kelas yang diajak berkerja sama berkolaborasi sebagai observer dalam penelitian tindakan kelas dengan melakukan kegiatan observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapum untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan lembar observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. 1. Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi dapat menilai atau mengukur proses dan hasil belajar Hayati, 201377. Observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas pada mata pelajaran akidah akhlak dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat berdasarkan indikator-indikator yang akan diobservasikan. 2. Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2013231 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan keterangan atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seorang guru, kepala sekolah, dan pihak lain dengan cara tanya jawab, yaitu mengenai kegiatan aktivitas belajar siswa, kondisi objektif sekolah dan lain sebagainya. 3. Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian. Menurut Sugiyono 2013240 studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan seperti catatan harian, sejarah kehidupan life histories, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis observasi aktivitas guru dan siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut a. Menghitung jumlah skor aktivitas siswa yang telah diperoleh Skor =  x 100% b. Menghitung nilai rata-rata dari aktivitas siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut    Keterangan X = Rata-rata nilai seluruh aktivitas siswa Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 72 Ʃx = jumlah seluruh nilai siswa N = Jumlah seluruh siswa c. Mengubah skor yang diperoleh menjadi nilai persentase dengan rumus       Rumus Aktivitas Guru     Adapun untuk menghitung Hasil observasi aktivitas siswa dan guru yang terdiri dari dua tindakan pada setiap siklus digunakan rumus    Tabel 1. Kriteria Persentase Aktivitas Siswa Sumber Purwanto 2012, dalam Yuliani,201523 HASIL DAN DISKUSI a. Aktivitas Belajar Siswa dan Guru Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa sebelum menggunakan metode ceramah plus diskusi dan tugas, diperoleh presentase 45,06% dengan kategori 85% yang berarti sangat baik atau dilihat dari kategori presentase sangat aktif. Gambar 8. Grafik Persentase Aktivitas Siswa KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji melalui metode ceramah plus diskusi dan tugas yang dilaksanakan di MI Nurul Huda Sukasari Kelas IV Kabupaten Bandung. Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji sebelum diterapkan metode ceramah plus diskusi dan tugas belum terlaksana dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Hal itu bisa dilihat pada situasi kelas yang tidak kondusif, gaduh, serta masih banyak siswa yang tidak mau diam ke sana ke mari, sehingga nilai aktivitas belajar siswa hanya memperoleh 45,06% dinyatakan “tidak baik” dengan rata-rata 33,8. Proses penerapan metode ceramah plus diskusi dan tugas pada mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji pada siklus I belum terlaksana dengan baik sebagaimana diharapkan, karena masih ada beberapa langkah-langkah pembelajaran yang belum terlaksana secara baik, tetapi sudah ada peningkatan semula 61,40% cukup baik, jika dilihat dari kriteria keterlaksanaan aktivitas belajar siswa 80 sangat aktif. Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji sesudah diterapkan metode ceramah plus diskusi dan tugas pada akhir siklus aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang sangat bagus, siswa memperoleh nilai 92,21%, dari data tersebut dapat dilihat peningkatan aktivitas yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa metode ceramah plus diskusi dan tugas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi akhlak terpuji. Berdasarkan hasil penelitian yang meliputi aktivitas belajar siswa pada pra-siklus dan aktivitas siswa dan guru pada setiap siklus dalam materi akhlak terpuji. Ada beberapa saran dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa, yaitu guru sebaiknya menciptakan suasana yang menyenangkan dan guru sebaiknya menciptakan fasilitator yang memegang peranan penting dalam memilih metode pembelajaran agar proses pembelajaran lebih kondusif sehingga siswa memperoleh hasil yang baik. Metode ceramah plus diskusi dan tugas merupakan metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. 0%20%40%60%80%100%PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II45,06% 61,40%92,21% Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa 76 DAFTAR PUSTAKA Aisyah, A. & Rohaniawati, D. 2013. Landasan Pendidikan. Bandung Alfabeta. Arikunto, S. dkk 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta PT Bumi Aksara. Hayati, T. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung CV. Insan Mandiri. Kusuma R, Erlita. 2012. Pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah plus diskusi dan tugas CPDT terhadap sikap remaja putri di SMPN 29 Surabaya. Retrieved From Mahmud 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung CV Pustaka Setia Mardiani, Anis Sani, 2017. Penerapan Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Pokok Bahasan Indahnya Berperilaku Terpuji. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Marpaung, Junierissa 2016. Pengaruh Penerapan Metode Ceramah plus dengan Metode Resitasi Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Riau Kepulauan Batam. Retrieved From http//www. Nurul Haq, Dadan dan Hasbiyallah. 2012. Pendidikan Akidah Akhlak. Bandung Fajar Media. Salahudin, Anas. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung Pustaka Setia. Sardiman, 2010. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta Raja Grafindo Persada. Sudana. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Pokok Kisah Khalifah Abu Bakar Ra Melalui Penerapan Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 01 Blumbang Kecamatan Tawangmangu Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Retrieved From Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung Alfabeta. Suhada, Idad. 2017. Konsep Dasar IPS. Bandung CV Insan Mandiri. Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta PT. Prestasi Pustakaraya. Yuliani. 2015. Penerapan Metode Peta Konsep untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi. Uin Sunan Gunung Djati Bandung. . ... In the learning process, educators use lecture methods, constructivism, paikem, group discussions, assignments individual/group, presentations, and practice, as well as the lack of learning media in the Multicultural Studies Course in the Hindu Religious Education Study Program. Teachers only use power points when delivering learning material to students, so it is deemed necessary to have learning media for the efficiency and effectiveness of the learning process to achieve learning objectives Maurin et al., 2018;Rikawati et al., 2020. Today many people develop new media and sources in the learning process. ...The obstacle in lecture class learning is the difficulty of understanding the learning of the courses. So the right learning media is needed to overcome these problems. This study aims to develop learning media for short films based on the local wisdom of Sanghyang Dedari to improve student character in multicultural studies courses. This type of research is a research and development RnD method with a 4-D model design. The sample of this study was determined using a proportional random sampling technique so that a sample of 22 people was obtained. The research instrument used in this product trial was a questionnaire—data analysis techniques using quantitative and qualitative analysis. The pre-test results obtained the lowest score of 56 and the highest score of 77. Post-test results are the lowest score of 80 and the highest score of 92. The effectiveness test results show a significant difference seen from the significance number between the pre-test and post-test scores with a significance value 2-tailed p equal to less Based on the results of Paired Sample T-Test testing shows that there is a significant difference between the results of character improvement in pre-test data and post-test data, so from these results, it can also be concluded that through the short film learning media method based on local wisdom Sanghyang Dedari can improve the results of improving student character in multicultural studies courses.... Syahraini Tambak 2014 menjelaskan ceramah ialah proses komunikasi sehala atau dua hala yang disampaikan oleh seseorang untuk menjelaskan atau memberi informasi tertentu kepada sekelompok orang sebagai pendengar. Menurut Hana Maurin 2018, aktiviti ceramah merupakan suatu kegiatan yang membolehkan fahaman agama meresap ke hati, bergerak daripada suatu fikiran yang lain, berpindah daripada satu generasi yang mengikut masa, dari satu negeri kepada satu negeri yang lain mengikut tempat. Ceramah yang berkesan kepada pendengar ialah kemampuan penceramah yang memiliki arah tujuan dan sasaran yang jelas, penjelasan yang berfakta terkini dan rasional. ...Islam menitikberatkan kemaslahatan manusia sejagat. Justeru, modal insan yang dihasilkan perlu mempunyai kekuatan rohani dan akhlak, mengamalkan nilai-nilai murni dalam kehidupan seharian, serta mampu berfikir dan bertindak dengan bijak, mempunyai kemahuan yang kuat dan bermotivasi untuk belajar. Selain itu, isu-isu lain yang berkaitan dengan aspek pembangunan insan yang berlaku dalam dunia hari ini perlu diberikan perhatian serius. Naskhah ilmiah ini merupakan himpunan percambahan idea-idea sahih ahli akademik dalam usaha menambah korpus penerbitan dalam bidang dakwah dan usuluddin. Diharapkan dengan terbitnya buku digital ini, pembaca dan pengkaji dalam bidang dakwah dan usuluddin khususnya dan bidang pengajian Islam amnya dapat menjadikannya sebagai bahan bacaan dan rujukan kajian yang akan dijalankan.... Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Suasana belajar di dalam kelas yang kurang kondusif serta penataan sumber belajar dan sarana mediapembelajaran bersifat konkrit kurang mendukung, menimbulkan minimnya interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru, teman, maupun media yang disajikan Maurin & Muhamadi, 2018;Rikawati & Sitinjak, 2020. ...Ni Luh SomertiniMata pelajaran pendidikan agama Hindu merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Agama Hindu dianggap sulit dan banyak istilah-istilah yang harus dihafalkan, juga banyak materi yang rumit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media gambar dalam pembelajaran pendidikan agama Hindu dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas IV yang berjumlah 27 orang siswa. Penelitian ini data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan tes hasil belajar, metode analisis data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan terjadi perbedaan hasil belajar antara siklus I jumlah 2010, rata-rata 74, daya serap 74%, ketuntasan belajar 70% dan siklus II jumlah 2300, rata-rata 85, daya serap 85%, ketuntasan belajar 89%. Terjadi peningkatan hasil belajar antara siklus I dan Siklus II, menunjukan kenaikan rata-rata daya serap 11% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 19%. Kesimpulan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media gambar pada siswa kelas IV SD dapat meningkatkan hasil belajar Agama Hindu. Impikasi penelitian ini adalah diharapkan dalam proses pembelajaran guru mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa sehingga tercipta proses pembelajaran yang inovatif dan bermakna.... permasalahan juga muncul saat mengikuti pelatihan yang cenderung satu arah oleh pemateri atau menggunakan metode ceramah tanpa adanya praktek lansung. Terlebih lagi hasil dari Bimbingan Teknis Program Sekolah Penggerak dianggap belum merata Maurin & Muhamadi, 2018. ...Muhammad RizalNajmuddin NajmuddinMuhammad IqbalElfiadi ElfiadiSekolah Penggerak merupakan program yang berfokus pada pengembangan hasil belajar dan karakter siswa yang menghasilkan profil pelajar pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi dan upaya guru PAUD dalam mengimplementasikan profil pelajar pancasila pada sekolah penggerak. Penelitian ini dilakukan pada tiga sekolah penggerak di Kabupaten Biruen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknis metode triangulasi metode dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan para guru PAUD pada sekolah penggerak masih terkedala dalam hal penyusunan modul ajar dan modul projek profil pelajar pancasila. Berbagai upaya sudah dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru PAUD pada sekolah penggerak, yakni melalui pelaksanaan In House Training, lokakarya kepala sekolah dan guru komite pembelajaran, forum Pokja Manajemen Operasional level Sekolah Penggerak... Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diuraikan, diketahui metode berceramah mendapatkan presentase terendah dibanding dengan metode lainnya. Pembelajaran ceramah dapat meningkatkan aktivitas belajar, namun metode ceramah ini juga harus dibarengi dengan adanya kegiatan diskusi dan memberikan tugas sehingga diperoleh pemaknaan terhadap sebuah topik yang dibicarakan Maurin & Muhamadi, 2018. Berdasarkan metode berceramah, menunjukkan bahwa responden menjawab setuju cukup, dengan rerata persentase 58,6 %. ... Mutiara MagtaSinta Dewi Ni PutuKekerasan seksual pada anak masih menjadi masalah yang krusial saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi strategi apa yang digunakan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memetakkan hasil survei dari penggunaan masing-masing metode bagian dari strategi pendidikan seksual anak di rumah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak TK usia 4-6 tahun di Bali. Adapun pemilihan sampel penelitian ini menggunakan teknik kuota sampling, dengan total 224 orang tua dengan mempertimbangkan kejenuhan data yang dihasilkan. Jenis angket yang digunakan adalah semi terbuka, yaitu perpaduan antara angket tertutup. Pada kuesioner tertutup, alternative jawaban sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian disajikan dalam deskriptif kuantitatif bahwa persentase strategi orangtua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak di rumah yang menggunakan metode bercerita mempunyai rerata sebesar 63,38%, menggunakan metode bermain drama 67,975%, menggunakan metode ceramah 59 %, dan menggunakan metode demonstrasi 60,25%. Kesimpulannya metode bermain drama 68 % merupakan metode yang paling banyak disetujui orangtua di Bali dalam upaya memberikan stimulasi pendidikan seksual oleh orang tua pada anak di rumah.... Perlu adanya kolaborasi metode ceramah dengan metode lainnya sesuai materi yang akan disampaikan, sehingga tidak menjadi ceramah murni. Kekurangan lainnya adalah memakan waktu yang banyak, sehingga bila tidak menarik akan membuat cepat bosan peserta didik Maurin & Muhamadi, 2018. Berikut hasil dalam bentuk nilai terhadap pengamatan guru ...Muhammad Fajar Hidayatp> Penelitian ini bertujuan untuk; a Mendeskripsikan pembelajaran Akhlak dalam materi “Sekelumit Akhlak Nabi” menggunakan metode pembelajaran Jigsaw kelas 8 SMP IBS Al Hamra, b Mengetahui antusias siswa dalam pembelajaran Akhlak materi “Sekelumit Akhlak Nabi” menggunakan metode Jigsaw, c Mengetahui kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran Akhlak materi “Sekelumit Akhlak Nabi” menggunakan metode Jigsaw. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitian menggunakan studi kasus. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dari penelitian ini adalah guru mata pelajaran Akhlak dan beberapa siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran di hari tersebut. Peneliti membandingkan proses pengamatan pertama yakni pembelajaran Akhlak tanpa menggunakan metode Jigsaw, pengamatan kedua yakni pembelajaran menggunakan metode Jigssaw menunjukkan bahwa; a Pembelajaran Akhlak dalam materi “Sekelumit Akhlak Nabi” menggunakan metode pembelajaran Jigsaw kelas 8 SMP IBS Al Hamra berjalan lancar, b Antusias siswa meningkat dalam pembelajaran dengan menggunakan metodo Jigsaw, c Siswa lebih percaya diri dalam pembelajaran seperti berdiskusi, menyampaikan materi depan kelas dan bertanya

ceramah tentang cara belajar efektif